Thursday, June 09, 2005

Kejahatan Imprealisme Liberal Terhadap Sejarah Islam

Oleh : Abu Hanan Sabil Arrasyad

Negara-negara barat yang mendewakan demokrasi dan HAM menyerang Islam dari dua arah dari fisik dan pemikiran, bentuk-bentuk penjajahan pemikiran atau imprealisme itu terus merambah setiap aspek kehidupan orang Islam salah satunya adalah aspek sejarah ummat Islam mereka sebarkan sejarah yang merusak pemikiran kaum muslimin dari mulai sejarah kenabian sampai ke sejarah politik ummat Islam. Setelah cukup membawa dan mencoba memahami literature sejarah baik yang politik maupun yang bersifat keilmuan dalam Islam kita akan menemukan sejarah rangkaian panjang makar syetan yang berlabel imprealisme liberal dalam mencengkram kaum muslimin. Di Indonesia kita saksikan pengaburan sejarah besar-besaran perjuangan jihad para pejuang kita seperti Imam Bonjol dan kaum paderi, Pangeran Diponegoro, dll yang dikaburkan dengan memerangi bangsa sendiri atau berperang atas dasar kesukuan yang hanya membela tanah moyang leluhurnya, bukan atas dasar iman dan aqidah. Hingga mereka mengangkat bahwa nasionalismelah yang membuat Indonesia merdeka.Padahal jelas Indonesia merdeka karena perjuangan jihad menegakkan Tauhid melawan Imprealisme penjajahan. 1945 Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu beberapa saat kemudian Indonesia merdeka, karena bambu runcing atau nasionalismekah? Atau seperti yang ditulis jelas gamblang diakui oleh seluruh rakyat Indonesia dalam pembukaan UUD nya “ Atas berkat rahmat ALLAH”.pengakuan iman besar-besaran rakyat Indonesia timbul dari rasa kesyukuran yang mendalam.Terlebih lagi secara global sejarah Islam dikaburkan oleh imprealisme liberal barat. Sebagian orang yang membaca sejarah Islam akan menyangka eksistensi Islam telah berakhir dengan berakhirnya Daulah Abbasiyah maupun Ustmaniyah.Cara-cara orientalis merusak Islam dengan metode ini terbukti cukup ampuh. Bahkan melahirkan anak-anak cucu dan antek-antek mereka hingga sekarang yang berlabel Jaringan Islam Liberal di Indonesia dan tokoh-tokoh Liberal lainnya di Negara-negara Islam bahkan para pengagum demokrasi dan para pendegung HAM ini bukan saja merusak sejarah namun merusak Islam secara keseluruhannya baik aqidah, ibadah dan muamalah.Kembali ke sejarah hasilnya terlihat jelas begitu banyak sejarah Islam yang diungkap dengan metode-metode mereka. Diperlihatkan pertentangan politik dan lainnya dibenturkan sehingga setiap ummat Islam yang membaca akan kehilangan ruh keIslamannya yang murni dari kejayaan sejarah Islam itu sendiri yang mulia oleh tiga generasi awal dalam Islam. Seakan-akan kita diajak melihat kekacauan tokoh-tokoh politik kaum muslimin yang berperang satu sama lainnya dan itulah distigmakan representasi ajaran Islam. Ditambah lagi kaum munafikin dalam tubuh ummat Islam yang merongrong setiap saat aliran-aliran sempalan (ahlul bid’ah) menjadi antek-antek ampuh bagi mereka merusak Islam dari dalam.Kita tentu tidak dapat melupakan penghianatan Syiah (Rafidhoh) ketika terjadi penyerangan penghancuran kota Baghdad oleh pasukan Tartar yang dipimpin Hulagu Khan yang menewaskan satu juta ahlussunnah penduduk Baghdad yang ketika itu dipimpin Dinasti Abbasiyah. Hasilnya hari-hari ini generasi muda Islam yang mempelajari sejarah lebih condong mengutarakan kritik-kritik negative terhadap sejarah Islam dan ummatnya ketimbang mendapatkan ibrah dan pelajaran darinya.Berikut ini diantara sebagian fenomena imprealisme liberal merusak sejarah ummat Islam.1. Dalam rangka merusak citra Islam bahkan ruh Islam secara keseluruhan Imprealis barat mengirimkan putra-putranya untuk mempelajari sejarah Islam. Namun dikarenakan mereka mengambil sejarah dari kitab-kitab tarikh asli ummat Islam sebagian mereka malah kagum dan menaruh hormat kepada kaum muslimin. Maka dirubahlah metode itu dengan rekayasa pengkajian dibuatlah sejarah Islam yang kaku dan dipenuhi konflik. Dan mereka susupi pula dengan taktik menukar pemuda-pemuda Islam untuk belajar ke negeri-negeri mereka dibawah bimbingan orientalis busuk di Leiden Belanda ataupun Di Mcgill Kanada pemberian beasiswa besar-besaran kepada mereka yang mau belajar Islam ala orientalis barat, sehingga rekayasa ini berlangsung mulus hingga sekarang.2. Perlakuan Lord Kruemer (penjajah Inggris di negeri Mesir) dikeluhkan oleh kelompoknya sendiri. Menurut mereka Kruemer telah mempersempit ruang gerak mereka dalam rangka penanaman ideologi barat. Lalu Lord Kruemer mengumpulkan mereka dan berkata” apakah anda pikir saya menghambat jalan anda? Sebenarnya anda menggunakan jalur yang salah anda menculik kaum lelaki dan anak-anak kemudian anda kristenkan secara paksa. Tindakan anda menimbulkan reaksi dashyat kaum muslimin, tapi saya bahkan telah membuat kurikulum pendidikan yang mampu mewujudkan keinginan tuan-tuan”.Kurikulum pendidikan yang dibuat Dunlop atas perintah Kruemer, sampai sekarang masih diterapkan di Mesir. Suatu langkah Imprealisasi yang berhasil.3. Atas seruan Zwemmer (seorang orientalis) sejarah Islam dibagi berdasarkan keluarga-keluarga yang berkuasa seperti Bani Umayyah, Abbasiyah, Mamalik, Ustmaniyah dan seterusnya. Jika sejarah dibagi-bagi dalam babak- babak politik maka akan ada batas pemisah dari setiap babak sehingga memutuskan hubungan histories beberapa generasi dan yang terjadi adalah munculnya sejarah penuh konflik dan pertentangan. Padahal sejarah seharusnya ditulis secara keseluruhan baik masa gemilang maupun masa suram atau mundurnya ummat Islam sehingga ummat dapat melihat dari sekian sejarah itu hanya sedikit sekali muncul yang disebut pertentangan politik atau konflik dan bias mengambil ibrah dari sejarah itu hal-hal yang menyebabkan kemunduran Islam dan hal-hal yang memajukan kejayaan Islam.4. T. Ceyler Young dalam bukunya Timur dekat: kebudayaan dan Masyarakatnya menulis “ disetiap Negara kami masuki kami gali tanahnya untuk membongkar peradaban-peradaban sebelum Islam yang gemilang Tujuan kami bukanlah mengembalikan ummat Islam kepada akidah-akidah sebelum Islam tapi cukuplah bagi kami membuat Islam terombang-ambing antara memilih Islam atau peradaban-peradaban lama tersebut”.Maka saksikanlah di nusantara ini generasi kita dicekoki kebanggaan tentang kejayaan Majapahit dan tokohnya Gajah Mada dengan menghimpun nusantara dan disisipkanlah keruntuhannya karena ummat Islam yang direpresentasikan dengan kesultanan-kesultanannya (Demak, Pasai, dll) yang mereka angkat itu untuk mengangkat nasionalisme kebangsaan dan mengubur semangat keIslaman.5. Dunlop seorang pendeta besar Inggris di Mesir membuat adagium sejarah dengan mengutarakan :“Orang-orang Arab masa jahiliyah suak menyembah patung berhala dan menguburkan anak perempuan hidup-hidup, suka minum khamr dan main judi, suka merampok dan suka menodong lalu datang Islam untuk melarang semua itu” maksud yang dikandung dari ungkapan itu adalah bahwa misi Islam telah selesai dan tak ada lagi peran yang dapat dilakukan Islam.Maka mereka lakukan penguburan besar-besaran terhadap ajaran-ajaran Islam baik ibadah, muamalahnya, terlebih aqidahnya.6. Pemaparan sejarah yang salah menyebabkan kaum muslimin khususnya kaum mudanya di seluruh dunia tidak tertarik mencari kalimat yang bias menceritakan tantang hakikat kebatilan komunisme, liberalisme dan lain-lainnya. Banyak orang melupakan hakikat ini, karena tertipu dan dibungkam oleh slogan-slogan demokrasi dan kebebasan berbicara. Sehingga tiap orang bahkan yang kafir dan zindiq pun bebas menulis atau mengarang cerita tentang Islam seperti yang dilakukan Salman Rusdhie dengan Novelnya “satanic verses” dan diredupkanlah makna-makna jihad diindentikkan dengan kekerasan. terorisme dan lainnya padahal jihad bermakna kesungguhan dalam setiap hal baik fisik, iman, maupun ilmu seluruhnya dengan kesiapan. Tipuan kebebasan berbicara inilah yang menjadi senjata mereka dalam demokrasi sehingga setiap yang tidak sefaham dengan mereka disebut fundamentalis dan tidak demokratis. Diseranglah ummat Islam dengan invasi media massa mereka.7. Kaum sejarawan barat selalu mengaitkan sejarah Islam dengan memfokuskan pada suku Quraisy dan ini banyak diikuti kaum muslimin dalam penulisan sejarah. Padahal jahiliyah bukan sikap kaum Quraisy saja namun telah mendunia pada seluruh ummat manusia kalau mereka tidak menerima Islam sebagai ideologi yang menyeluruh dalam aspek kehidupannya. Sehingga ummat Islam digiring dengan mudah menggangap ajaran Islam adalah kebudayaan Arab yang berlaku untuk menghilangkan kebiasaan buruk orang-orang Quraisy.8. Referensi-referensi Barat menguraikan sejarah-sejarah nabi-nabi dalam ruang sempit dan memaparkannya sebagai peristiwa yang melulu regional yang tidak berpengaruh dalam perjalanan sejarah. Sehingga mereka dengan mudah memaparkan bahwa kekuatan Islam adalah kekuatan Timur yang memusuhi Eropa. Dan diantara dua kubu ini sering bertempur sengit dan Eropa kerap kali memenangkan pertarungan ini sehingga tergambar di benak kita peradaban Islam adalah peradaban yang tertindas dan terbelakang selalu kalah oleh Barat dan permusuhan itu berfokus pada budaya bukan karena perbedaan aqidah antara haq dan bathil.Sehingga amat jarang kita temukan diungkap sejarah mengenai bagaimana ummat Islam dalam mengungkap ilmu pengetahuan yang semua itu menjadi dasar-dasar kemajuan ilmu di dunia ataupun diungkap cara beragama generasi awal ummat Islam yang menorehkan sejarah mulia dengan aqidah,muamalah, ibadah dan budaya yang mapan hingga menguasai lebih dari duapertiga dunia pada masa jayanya.Sejarah perusakan Islam dari dalam ini berakar dari permusuhan besar yang diwarisi dari nenek moyang barat orang-orang romawi yang dalam sirah Islam pun digambarkan bagaimana mereka menaruh antek-anteknya untuk membuat masjid dhiror dimasa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam masih hidup ketika akan terjadi pertempuran antara kaum muslimin dan mereka (Romawi) di Tabuk. Maka wajiblah bagi kaum muslimin memerangi pemikiran imprealisme yang menjajah ummat Islam di segala sisi kehidupan, caranya dengan kembali ke manhaj mereka yg sebenarnya manhaj Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya dalam seluruh aspek kehidupan mereka yang mendakwahkan Tauhid dengan tegas diseluruh aspek kehidupan.“ Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali Allah dan janganlah bercerai-berai..(QS Ali Imran 3: 103)Tak ada ukhuwah (persatuan) tanpa iman, tak subur iman tanpa ukhuwah (persatuan).“ Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang beriman) walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak akan dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana”( Al Anfal 8:63).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home